retorikabanua.id, BANJARBARU – Pemerintah Kota Banjarbaru terpaksa harus meniadakan penambahan kamera pengintai atau unit CCTV di tahun 2020 ini. Hal ini disebabkan adanya refocusing anggaran karena situasi pandemi.
Pihak Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Banjarbaru mengonfirmasi jika benar rencana ini ditangguhkan. Sebab SKPD nya termasuk yang harus melalukan refocusing anggaran.
Menurut Plt Kepala Diskominfo Banjarbaru, Iwan Hermawan mengurai jika sebenarnya refocusing tak sekadar berdampak paa pengadaan CCTV. Tetapi perangkat pembangunan dan peningkatan infrastruktur lainnya juga kena imbas.
“Jadi dari refocusing ini, kita kurang lebih memangkas sekitar 5,6 Miliar. Di antara pemangkasan itu, porsinya paling besar yang dipangkas adalah belanja modal dan barang jasa,” katanya.
Di antara itu, pengadaan tambahan unit CCTV ini salah satu yang meliputi. Meskipun, perangkat pelengkapnya Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) lainnya juga termasuk di dalamnya.
“Untuk perangkat infrastruktur ini mencapai satu miliar rupiah. Misalnya selain CCTV ada radio link, kabel, switch, sourter serta operasional barang habis pakai lainnya,” jelasnya.
Seandainya tak situasi pandemi seperti sekarang. Diskominfo merencakan penambahan 50 unit CCTV di Kota Banjarbaru. Penambahan yakinnya dapat menambah pemantauan dan pelayanan publik jadi lebih luas.
“Untuk jumlah CCTV yang ada sekitar 40 titik, ini tersebar di titik-titik strategis dan ruang publik. Kebutuhan CCTV ini juga permintaan beberapa SKPD, baik untuk lalu lintas ataupun pemantauan kondisu debit air,” katanya.
Terus, apakah penambahan CCTV ini bakal diusulkan lagi? Iwan mengatakan jika pihaknya akan berusaha mengajukannya lagi. Namun kembali lagi, Iwan menyebut jika keputusannya tergantung pembahasan anggaran murni 2021 nantinya.
“Sebenarnya target kita di tahun 2020 ini pembangunan dan peningkatan infrastruktur sudah rampung, dan di 2021 fokus pada jaringan. Tetapi karena pandemi, ini harus kita revisi,” ungkapnya.
Selain menghantam kepada penangguhan pembelian infrastruktur. Refocusing kata Iwan juga menyentuh sektor lain semisal perekrutan pegawai baru yang diproyeksikan untuk menambah kinerja dan pelayanannya.
“Jadi memang yang paling terdampak adalah sektor infrastruktur kita. Kalau untuk pelayanan kita tetap pertahankan, jadi tidak ada terdampak untuk pelayanan publik,” informasinya. (rvn)
Leave a comment