BANJARMASIN – Konflik antara warga dengan TNI – Polri terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jumat 23 April 2021. Kericuhan itu dipicu penolakan warga terhadap rencana pengukuran dan pematokan lahan desa untuk penambangan material guna pembangunan bendungan Bener di desa setempat.
Melihat konflik yang terjadi HMI Cabang Banjarmasin angkat suara mengecam keras tindakan aparat tersebut.
Ketua Bidang HAM dan LH HMI Banjarmasin Muhammad Syahri Husaini menyayangkan tindakan aparat kepolisian yang terjadi di desa Wadas tersebut.
“Sangat disayangkan tindakan pihak kepolisian terhadap masyarakat yang mempunyai slogan mengayomi dan melayani serta melindungi masyarakat, namun tidak sesuai dengan keadaan di Wadas, beberapa waktu lalu,” ungkap Syahri.
Mantan Presiden Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin itu meminta pihak kepolisian agar bertugas di lapangan sesuai slogan yang tertulis.
“Kami meminta aparatur negara (polisi) di seluruh Indonesia agar bertugas sesuai dengan apa yang menjadi slogan mengayomi, melayani, dan melindungi masyarakat. Jangan hanya sekadar slogan, namun dilakukan dan dilaksanakan dengan seadil-adilnya,” tambahnya.
Ketua Umum HMI Cabang Banjarmasin Faisal Akbar juga mengecam penuh adanya tindakan represif dari pihak kepolisian terhadap masyarakat yang menyuarakan hak mereka.
“Kami dari HMI Cabang Banjarmasin menyatakan sikap mengecam penuh tindakan represif pihak kepolisian terhadap masyarakat Wadas. Tindakan tersebut sangat tidak pantas dilakukan ketika masyarakat menyuarakan hak mereka,” pungkasnya. (mid)
Leave a comment