BANJARMASIN – Saat ini harga ayam potong di sejumlah pasar tradisional dalam sepekan melonjak. Pedagang ayam di Pasar Pandu Banjarmasin Timur Rusmini, mengeluhkan harga jual ayam potong yang cukup tinggi.
“Harga ayam naik terus. Sekarang ukuran segini harganya Rp 43 ribu,” ujar Rusmini sambil menunjukkan ayam potong dengan ukuran tidak terlalu besar, Selasa (23/2).
Naiknya harga ayam potong membuat sepi pembeli. Agar tak ditinggal pelanggan, Rusmini terpaksa mengambil untung sedikit saja.
“Biasanya pelanggan beli 1 ekor, tapi karena harganya naik, mereka beli 1/2 ekor saja,” ucapnnya.
Untungnya, Rusmini memiliki pelanggan yang tetap membeli, meskipun harga ayam potong mengalami kenaikan.
Sementara Hidayati, seorang penjual nasi warung yang tengah berbelanja di Pasar Pandu mengatakan, tingginya harga ayam potong membuatnya harus pandai mengatur pengeluaran.
“Biasanya saya membeli ayam dikisaran harga Rp40 ribu ukurannya cukup besar. Kini, dengan harga yang sama, ukuran ayamnya malah lebih kecil,” ucapnya.
Ia terpaksa menaikkan harga lauk ayam yang dijualnya untuk mengimbangi pengeluaran. “Karena harga ayamnya naik, saya naikkan harga nasi berlauk ayam yang biasanya Rp9 Ribu menjadi Rp10 ribu,” imbuhnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel H Birhasani mengakui harga ayam saat ini mengalami kenaikan di sejumlah pasar. Penyebabnya karena stok yang menipis di pertenakan. Serta keterlambatan pengiriman pasokan bibit ayam dari sentralnya di Lianganggang ke peternak di kawasan Bati-Bati dan Pelaihari akibat banjir dan terkendala transportasi.
”Rata-rata usia ayam potong untuk bisa dijual 40 hari. Namun saat ini masih berumur 15 hingga 20 hari (masih kecil) hingga tak bisa dipasarkan,” kata Birhasani.
Akses jalan pasca banjir adalah dampak terjadinya kenaikan harga ayam dan keterlambatan pasokan.
“Saat ini banyak pula yang melaksanakan kegiatan keagamaan, sehingga permintaan pasar mengalami peningkatan,” tambahnya. (mid)