retorikabanua.id, MARTAPURA – Aroma persaingan menyeruak di LH Café Desa Indarasari, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Senin (19/10). Lomba dalam rangka pembinaan E-Sport Pemkab Banjar yang resmi dilantik Jumat lalu digelar.
Muhammad Fazrillah (25), Kepala Bidang Umum mengatakan lomba itu dilakukan untuk meningkatkan kompetensi calon atlet E-Sport. “Kita fokus pada tiga game dulu. Free Fire, PUBG, dan Mobile Legend,” ujarnya.
Lomba dilaksanakan rutin setiap bulan. Sistem seleksi digunakan dengan cara match antar grup. “Yang kecil biasanya satu hari selesai dari jam 08.00-10.00,” jelasnya.
Karena jenis game berlainan, sistem yang digunakan juga berbeda. Kalau Free Fire dan PUBG, battle royale. Genrenya FPS. Jadi bisa di satu match untuk semua team. Sedangkan Mobile Legend, polanya 2-2 dengan sistem cup alias sistem gugur.
Banyak pemuda antusias mengikuti turnamen. Ini dapat dilihat dari jumlah tim yang mendaftar. “Ada sekitar 30-60 tim yang berpartisipasi. Ini yang bikin kita harus buat skalanya besar. Makanya sering kita bikin acara sampai satu minggu. Lama memang, karena banyak pesertanya,” tutur Fazri.
Hadiah yang diperebutkan adalah uang tunai jutaan rupiah, piala, dan sertifikat penghargaan.
Industri 4.0 yang terjadi di Indonesia menyebabkan banyak potensi anak muda yang mulai tergali di era digital ini. Salah satu keahlian tersebut adalah olahraga elektronik atau E-Sports.
Cabang olahraga ini mendapat apresiasi dari banyak pihak di Indonesia, terutama pemerintah. (has)
Leave a comment