RETORIKABANUA.ID, TANAH BUMBU – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan Soft Launching Biodiesel B-50 untuk Ketahanan Energi Nasional, di Pabrik Biodiesel PT Jhonlin Agro Raya (JAR), Tbk Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Minggu (18/8).
Soft Launching ini dihadiri Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin dan owner PT Jhonlin Grup Syamsuddin Andi Arsyad alias Haji Isam. Selain itu juga Hadir Dubes Indonesia untuk Singapura, Letjen Safri Syamsudin, Ditjen Planologi Kehutanan KLHK Hanif Faisol, Ketua DPRD Kalsel H. Supian HK, Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar, pejabat tinggi Polda Kalsel, Korem 101 Antasari, dan pejabat/undangan lainnya.
Soft Launching Biodiesel B-50 diawali dengan penekanan tombol oleh Mentan Amran didampingi Gubernur Paman Birin, Dubes Safri Syamsudin, Owner PT Jhonlin Grup H. Isam serta pejabat TNI. Kemudian, Mentan Amran secara langsung melakukan pengisian Bahan Bakar Nabati (BBN) ke mobil yang sudah disiapkan.
Dalam kesempatan itu, Mentan Amran menyampaikan pemerintah bersama swasta berupaya memastikan peningkatan produksi dan menjamin terpenuhinya kebutuhan minyak sawit dalam negeri dan ekspor. sehingga kebutuhan minyak sawit untuk energi tidak menganggu kebutuhan untuk pangan, industri dalam negeri dan ekspor.
Mentan Amran menyebut, Indonesia mampu dan bisa semakin kuat sebagai negara yang memiliki ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi terutama yang bersumber dari energi baru terbarukan.
“Kita harus menjaga ketersediaan energi dan akses masyarakat terhadap energi terbarukan dengan harga yang terjangkau, serta tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup,” ujarnya.
Kedepan, melalui program prioritas energi nasional yaitu implementasi program biodiesel B50 dan Bioetanol E10, diharapkan penggunaan bahan bakar nabati (biofuel) terus mengalami peningkatan secara nasional, sehingga dapat menekan impor minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM).
Mentan Amran menegaskan bahwa pemerintah telah memulai inisiasi pemanfaatan minyak sawit pada program biodiesel sejak tahun 2019 dimana terdapat prototipe pengembangan biodiesel yang terbuat dari 100% minyak kelapa sawit (B100). Dan tak kalah nya lagi, dengan penggunaan biodiesel ini dapat menghemat devisa negara untuk impor solar yang membebani keuangan negara rata-rata hingga Rp 300-400 triliun per tahun.
Di sisi lain, dengan pemanfaatan minyak sawit untuk B50 ini, sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar ekspor sawit yang sering menghadapi kampanye negatif serta berbagai persyaratan yang mengganggu ekspor sawit nasional.
Kegiatan soft launching ini akan menjadi catatan sejarah bahwa tanah air Indonesia mampu menjadi pelopor implementasi B50.
“Ini (Soft Launching Biodiesel B-50,red) adalah sejarah baru bagi Indonesia,” ungkap Amran lagi.

Sementara itu, Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada PT Jhonlin Agro Raya yang menginisiasi program Biodiesel B-50 untuk ketahanan energi nasional dalam menindaklanjuti kebijakan dan program pemanfaatan CPO sebagai bahan baku Bahan Bakar Nabati (BBN) yang terbarukan serta menjadikan Kalsel sebagai daerah pelaksanaan B-50 pertama di Kalimantan.
Paman Birin menjelaskan, hal ini sejalan dengan program Pemprov Kalsel untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit melalui Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk penyediaan bahan bakunya berupa Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
“Selain itu, banua kita juga telah mendeklarasikan diri sebagai gerbang Ibu Kota Negara (IKN( salah satunya kita harus siap menjadi daerah pendukung dan daerah penyangga. Maka dari itu, berbagai
upaya dan inovasi, serta kolaborasi diantara kita semua, harus kita lakukan untuk mengembangkan dan memajukan hilirisasi baik untuk sektor pangan maupun energi,” ungkap Paman Birin.
Paman Birin juga mengajak semua pihak, untukberkomitmen mendukung program pemanfaatan CPO, yang mana hasilnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani, dan mampu mendongkrak perekonomian Kalsel.
Sementara itu, Ketua DPRD Kalsel, menyebut momentum ini dapat menjadi dorongan kuat untuk terus berinovasi di bidang pertanian khususnya daerah Kalsel.
“Semoga inovasi ini dapat meningkatkan produktivitas kepada pelaku pertanian sehingga para petani lebih sejahtera lagi dan mampu membangkitkan perekonomian di Kalsel mengingat daerah kita sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).” harapnya. (ws/mckalsel/humasdprdkalsel)
Leave a comment