BARABAI – Dinas PUPR Hulu Sungai Tengah (HST) belum bisa menjanjikan kapan pembangunan fisik jembatan permanen di Desa Alat Hantakan dan Desa Baru, Kecamatan Batu Benawa.
Padahal dua jembatan ini menjadi akses vital untuk warga setempat. Ditambah masalah lain, yakni kedua jembatan langganan rusak akibat diterjang arus sungai yang deras. Sampai sekarang jembatan Desa Alat sudah sembilan kali dibangun dan jembatan Desa Baru sudah tiga kali hancur.
Plt Kasi Jembatan Aga Dhani menjelaskan, di tahun 2021 ini pihaknya tidak merencanakan pembangunan fisik jembatan. PUPR HST hanya melakukan perencanaan penyelidikan tanah untuk jembatan. Setelah itu hasilnya akan diserahkan ke P2JN (Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional).
“Tahun ini bangunan fisik jembatan belum bisa. Selain Pemkab HST mengalami defisit, anggaran kami juga kena refocusing. Kami belum bisa janji tahun ini bisa membangun fisik jebatan,” katanya, Senin (14/6).
Namun, Aga mengklaim, jika penyelidikan tanah untuk jembatan saat ini terus berjalan. Ada lima paket jembatan yang rencananya digarap. Satu paket ada dua titik lokasi, dan ini sudah masuk ke dalam perencanaan pihak PUPR HST.
“Paling cepat pembangunan fisik di tahun 2022 baru bisa. Soalnya belum tau lagi mana yang masuk skala prioritas. Kami juga belum tahu apakah dianggarkan di anggaran perubahan nanti,” lanjutnya. (jms)