RETORIKABANUA.ID, Kotabaru – Dalam upaya mengatasi permasalahan gizi buruk yang masih membayangi masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil, Anggota DPR RI Komisi IX Mariana bersama Badan Gizi Nasional (BGN) meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat di berbagai daerah.
Kegiatan sosialisasi program digelar di Kantor Kecamatan Pulau Laut Utara, Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada Jumat (13/6), dan dihadiri oleh sekitar 300 peserta dari berbagai kalangan masyarakat. Program MBG diharapkan menjadi solusi berkelanjutan dalam menekan angka gizi buruk dan stunting, khususnya di wilayah terpencil dan rentan.
Turut hadir dalam acara ini, Anggota Komisi IX DPR RI Mariana, Tenaga Ahli Kerja Sama dan Kemitraan BGN Imam Bachtiar Farianto, serta Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya dari Balai Besar POM Banjarbaru, Yuniar Ayu Handayani.
Dalam sambutannya, Mariana menegaskan bahwa Program MBG merupakan bukti nyata komitmen pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, untuk menciptakan masyarakat yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
“Pencegahan stunting dan perbaikan gizi merupakan prioritas utama. Ini penting karena sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan kecerdasan anak di masa depan,” ujar Mariana.
Ia menambahkan bahwa MBG bukan sekadar pemberian makanan bergizi, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya nutrisi yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap program ini bisa membawa manfaat nyata bagi masyarakat Kotabaru dan memperkuat pondasi menuju generasi Indonesia yang lebih unggul,” tambahnya.
Senada dengan Mariana, Imam Bachtiar Farianto dari BGN menyampaikan bahwa gizi bukan hanya kebutuhan dasar, melainkan investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa.
“Anak-anak yang mendapat asupan gizi cukup dan seimbang memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas, dan produktif,” jelas Imam.
Ia menekankan bahwa pola makan sehat berkontribusi besar dalam perkembangan otak, daya tahan tubuh, serta kemampuan belajar anak. Oleh karena itu, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan, baik dalam pelaksanaan program maupun dalam menyebarkan informasi yang benar tentang gizi.
“Program ini adalah awal dari perjalanan menuju Indonesia Emas 2045. Kita semua punya peran untuk mewujudkannya,” kata Imam penuh semangat.
Yuniar Ayu Handayani dari Balai Besar POM Banjarbaru juga menggarisbawahi pentingnya pemenuhan gizi optimal selama masa kehamilan.
“Gizi ibu hamil sangat menentukan kondisi anak saat lahir. Jika kebutuhan gizi ibu terpenuhi, maka risiko stunting bisa ditekan secara signifikan,” terangnya.
Menurutnya, Program MBG merupakan langkah awal yang tepat untuk memperluas akses terhadap makanan sehat dan bergizi, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
“Kami berharap program ini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk wilayah-wilayah terpencil yang selama ini sulit mendapatkan akses makanan bergizi,” imbuhnya.
Program Makan Bergizi Gratis dirancang tidak hanya sebagai bantuan jangka pendek, melainkan sebagai bagian dari visi besar pembangunan nasional. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat yang sehat secara merata, sekaligus mempersiapkan generasi penerus yang unggul menyongsong Indonesia Emas 2045.
Dengan dukungan masyarakat dan kolaborasi lintas sektor, Program MBG diharapkan mampu menjadi gerakan nasional dalam menghapus gizi buruk dan stunting dari bumi Indonesia. (ms)
Leave a comment