retorikabanua.id, BANJARMASIN – Toleransi keberagaman suku dan agama di masyarakat diperlukan untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam rangka harmonisasi membangun Kota Banjarmasin.
Terlebih menghadapi pilkada tahun ini. Perbedaan-perbedaan yang ada tidak menyurutkan kebersamaan untuk saling berbagi dan bersilaturahmi kepada semua suku yang tinggal dan menetap di Kota Banjarmasin
“Alhamdulillah, kami (Ibnu-Arifin) bisa bersilaturahim dengan Ikasba. Meskipun ada perbedaan-perbedaan namun ini menjadi momentum untuk bertemu dan saling berbagi,” ujar Ibnu Sina usai bersilaturahmi dengan Pengurus Ikatan Kekeluargaan Antar Suku Bangsa (Ikasba) Provinsi Kalsel.
Dalam kepengurusan Ikasba Kalsel ada kurang lebih 32 suku yang telah bergabung. Dalam hal ini Ibnu-Arifin sepakat untuk menjaga suasana tetap aman dan kondusif di Banua, khususnya di Banjarmasin.
“Jangan sampai perbedaan menjadi pemicu perpecahan. Perbedaan bukan menjadi musuh,” ucapnya.
Ia menyampaikan perbedaan yang ada hendaknya menjadi modal dasar pembangunan Kota Banjarmasin karena dari toleransi keberagamanlah tercipta harmonisasi demi kemajuan kota yang dikenal dengan sebutan Seribu Sungai ini.
Sementara itu, Ketua Ikasba Kalsel Aliansyah Mahadi mengungkapkan, silaturahim terbuka bagi siapa saja pasangan calon (paslon) yang maju di Pilwakot Banjarmasin. Hal ini guna mewujudkan pilkada aman, damai, bermartabat, dan sehat. Dari silaturahim tersebut pihaknya mendapat gambaran mengenai visi misi yang disampaikan calon. (*)