Jumat, 20 September 2024
BerandaKALSELMulai 2021, UMKM Tampil di Depan, Masuk Kategori Investor yang Tercatat di...

Mulai 2021, UMKM Tampil di Depan, Masuk Kategori Investor yang Tercatat di BKPM

retorikabanua.id,BATULICIN – Para pentolan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menyemangati dan mendorong para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kalsel umumnya, Kabupaten Tanah Bumbu pada khususnya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahaladia, Dirut PT Karakatau Steel Silmy Karim dan Ketua BPP HIPMI Mardani H Maming, tampil bareng di acara Creative dan Talk Show UMKM di Hall Enam Sembilan Production, halaman makam H Maming, Jalan Cappa Padang, Batulicin, Selasa (1/12) malam.

Acara ini sekaligus launching Amnesia UMKM, aplikasinya UMKM di Kalsel. Tema kegiatan sendiri adalah “Pemberdayaan UMKM
Melalui Kerjasama HIPMI
dan BKPM”.

Hadir pada acara tersebut ratusan pelaku UMKM di bumi Bersujud. Pelaksanaan talk show dengan tagline “UMKM Kuat, Tanah Bumbu Jaya, Indonesia Berdaulat” ini disambut antusias peserta.

Bahlil Lahaladia mengemukakan, Indonesia berutang jasa dengan pelaku UMKM saat diterpa krisis ekonomi. Sejarah krisis moneter tahun 1998 telah mencatatnya.

Saat itu, yang menyelamatkan ekonomi Indonesia adalah UMKM. Bukan konglomerat dan koorporasi-koorporasi besar. Ketika devisit ekonomi 13 persen dan implasi 88 persen, dengan cadangan devisa yang minim, UMKM mampu memberikan kontribusi yang luar biasa.

Begitu juga sekarang. Bahlil menyebut, UMKM punya kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kenapa? Faktanya, 60 persen pertumbuhan PDB Indonesia dari sektor UMKM. Kontribusi terhadap lapangan pekerjaan 120 juta dengan unit usahanya 99,7 persen.

“Jadi tak perlu malu untuk mengatakan bahwa kita adalah UMKM. Enggak boleh ada perasaan semacam itu,” ucapnya.

Dalam konteks itu, BKPM, ungkap Bahlil telah diperintahkan Presiden RI Jokowi agar tak hanya mengurus investasi yang besar-besar saja. Namun, usaha yang kecil-kecil juga diurus. Yang investasi 5, 10, atau 20 juta. “Bapak ibu UMKM juga bagian dari investor yang mendorong pertumbuhan perekonomian nasional,” tegasnya.

Ke depan, lanjut dia, mulai tahun 2021, UMKM dimasukkan sebagai sektor investasi yang akan dicatat dalam tugas BKPM. Sebelumnya hanya penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang klasifikasinya di atas Rp 500 juta. “Nanti, di bawah nilai itu juga dihitung. Termasuk UMKM,” tuturnya.

Bahlil juga memotivasi para pelaku UMKM yang hadir agar terus bersemangat dalam berusaha. Sebab, tidak ada sesuatu yang besar dalam berbisnis langsung jadi. “Memulai yang kecil untuk menata yang besar. Memulai yang kecil untuk bergerak membangun yang besar,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua BPP HIPMI Mardani H Maming menyampaikan kepada Bahlil Lahaladia agar BKPM membantu para lelaku UMKM di Tanah Bumbu. “Itu harapan mereka dan kita semua. Terutama dalam perizinan bisa dengan mudah dikeluarkan, bekerja sama dengan HIPMI di Kalsel dan Tanah Bumbu,” katanya.

Mardani juga memotivasi pelaku UMKM daerah agar jangan berkecil hati. Ia bercerita bagaimana menjalani bisnis dari usaha yang tidak besar.

“Saya bukan berasal dari pengusaha besar, bang Bahlil (kepala BKPM) dan bang Simly (Dirut Karakatau Steel) juga begitu. Kita memulai dari karir yang kecil sampai besar,” urainya.

Orang, tambah Mardani, hanya melihat setelah besar besar saja. Namun tidak menggali perjalanan dan perjuangan menjadi besar. (sy)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI