BANJARMASIN – Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UIN Antasari Banjarmasin menggelar aksi donor darah sebagai salah satu bentuk aksi sosial. Kegiatan donor darah dilakukan Sabtu (13/2) bekerja sama dengan PMI Kota Banjarmasin.
Verryandi, Ketua Umum KSR UIN Antasari, sekaligus Menteri Sosial DEMA UIN Antasari Banjarmasin mengatakan, aksi donor darah ini merupakan program rutin yang diadakan 3 bulan sekali. Diselenggarakan sebagai wujud kepedulian sosial dan kemanusiaan.
“Donor darah ini merupakan bentuk solidaritas sosial KBM UIN Antasari kepada sesama. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa memberikan manfaat, serta membantu pihak-pihak yang benar-benar membutuhkan,” ujar Verryandi.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh KBM UIN Antasari ini setidaknya diikuti puluhan mahasiswa UIN Antasari yang ingin mendonorkan darahnya. “Dari peserta yang mendaftar, rata-rata banyak yang lolos. Sementara sebagian kecil yang tidak lolos karena tekanan darah dan hemoglobin tidak memenuhi syarat,” tambahnya.
Presiden Mahasiswa UIN Antasari Muhammad Syahri Husaini menyampaikan, kegiatan aksi donor darah ini memang di inisiasi oleh DEMA UIN Antasari, namun seluruh KBM terlibat dalam aksinya.
“Kami mengajak KBM UIN Antasari untuk berpartisipasi dalam aksi sosial ini. Semakin banyak yang ikut serta harapannya makin banyak yang terbantu. Apalagi perihal kemanusiaan ini,” tuturnya.
Syahri juga menambahkan, mereka tergerak ingin melaksanakan aksi sosial ini, karena melihat keterbatasan stok darah di PMI Kota Banjarmasin semakin nenipis.
“Kemaren saya melihat informasi di grup media sosial Kalsel Peduli bahwa PMI Banjarmasin cukup banyak pasien yang perlu bantuan darah dan dari sana saya langsung mengajak kawan-kawan untuk ikut aksi sosial donor darah,” tambahnya.
Ketua Kalsel Peduli Suharyanto menyambut baik kegiatan yang dilakukan KBM UIN ANTASARI. Hal ini sejalan dengan semangat “together stronger”, bersama kita kuat.
Sebab kebutuhan darah di Indonesia masih belum terpenuhi oleh jumlah kantong darah yang didapatkan. Kurangnya ketersediaan darah disebabkan karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darah. (mid)
Leave a comment