BANDUNG — Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) bersama Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja berkomitmen menyukseskan program Kartu Prakerja di Jabar.
Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja dan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (12/4/2021).
Setiawan mengatakan, salah satu fokus dari kerja sama tersebut yakni memasifkan informasi terkait Kartu Prakerja. Mulai dari cara mendaftar sampai mengikuti pelatihan.
“Masyarakat yang membutuhkan informasi yang penting terkait Kartu Prakerja. Saya rasa diskala ini, informasi menjadi salah satu yang dicari,” kata Setiawan.
“Dengan nota kesepahaman ini, kami bisa menginformasi secara luas Kartu Prakerja ini, seperti ada sekitar 1.000 pelatihan dalam program tersebut,” imbuhnya.
Setiawan berharap pelatihan dalam program Kartu Prakerja disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dan tuntutan zaman. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penerima Kartu Prakerja.
“Kompetisi mereka harus dikembangkan. Harus di-skill up,” ucapnya.
“Usulan kami, kalau di Jabar sudah bagus, tapi barangkali ada ruang, saat program ini dijalankan di Jabar, bisa diarahkan ke apa yang dibutuhkan di Jabar,” tambahnya.
Menurut Setiawan, Provinsi Jabar mulai memasuki bonus demografi. Jumlah generasi milenial dan generasi Z sudah lebih dari 50 persen dari populasi Jabar.
“Milenial usia 24 sampai 39 tahun sekitar 26,87 persen. Gen Z usia 8 sampai 23 tahun itu 27,88 persen, dan Post-Gen Z itu 11 persen,” ucapnya.
“Kalau kita lihat komposisi Jawa Barat, milenial ditambah Gen Z sudah 54 persen. Jadi kalau menurut hemat kami, bahwa Jawa Barat sudah memasuki masa bonus demografi,” tambahnya.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, pada tahun 2020, pelatihan yang paling banyak diminati masyarakat Jabar yakni penjualan dan pemasaran, make-up artist, menjahit, dan menjadi Youtuber.
“Jadi kalau rata-rata jumlah pelatihan di Jabar 1-2 pelatihan dari uang satu juta yang diberikan untuk biaya pelatihan. Yang paling banyak lebih dari lima pelatihan yang diikuti,” kata Deni.
Deni mengatakan, pemerintah mengalokasikan 2,7 kartu prakerja untuk seluruh warga Indonesia di semester pertama 2021. (pun/humas jabar)