retorikabanua.id, BANJARBARU – Di tengah masa krusial potensi pelanggaran Pilkada. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banjarbaru dapat suntikan semangat. Mereka disambangi oleh jajaran Komisi 1 DPRD Kotabaru.
Kunjungan legislator dari ujung tenggara Kalsel ini merupakan dalam lawatan kunjungan kerja (kunker) mereka. Pertemuan dihelat di kantor Bawaslu Banjarbaru pada Kamis (26/11) pagi.
Menurut Ketua Bawaslu Banjarbaru Dahtiar, pihaknya dijadikan referensi kunker karena soal keberanian menegakkan aturan. Khususnya dalam penanganan pelanggaran pilkada. “Kunker mereka ini soal sharing bagaimana terkait pola penanganan Bawaslu Banjarbaru terhadap sejumlah pelanggaran selama tahapab pilkada berlangsung,” katanya.
Jumlah penanganan pelanggaran, sebut Dahtiar, yang jadi penilaian para legislator ini. Sebab, sepanjang tahun 2020 ini pihaknya menangani lebih dari empat kasus pelanggaran pilkada di wilayah Kota Banjarbaru.
“Iya jadi parameter mereka soal banyaknya penanganan yang kita lakukan. Mulai dari menindaklanjuti kasus netralitas 7 ASN, hingga empat laporan dugaan pelanggaran di tahapan pilkada,” katanya.
Empat dugaan pelanggaran itu, tutur Dahtiar, meliputi empat item pelaporan. Yakni dua laporan soal dugaan penyalahgunaan wewenang dan program serta dua dugaan pelanggaran pengrusakan alat peraga sosialisasi paslon.
“Penanganan pelanggaran ketika Pilpres 2019 lalu juga jadi penilaian mereka bahwa Bawaslu Banjarbaru berani dalam menangani kasus. Nah ini yang mereka diskusikan sebagai bahan mereka di wilayahnya,” katanya.
Selain itu, pola penanganan penertiban APK (alat peraga kampanye) di Banjarbaru juga jadi atensi para legislator. Mereka diskusi bagaimana pembenukan tim penertiban APK termasuk topuksi dan lainnya.
Atas kunker ini, Dahtiar mengatakan rasa syukurnya karena sudah jadi tujuan para legislator Kotabaru kunker. “Tentu ini jadi semangat buat kita untuk menjaga integritas, mentalitas dan profesionalitas. Apalagi sekarang bisa dikatakan masa-masa krusial,” tuntasnya. (mrf)