BANJARMASIN – Sebanyak 259 jurnalis Banua jalani vaksinasi tahap II, Kamis (8/4) di Gedung Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel.
Jumlah yang divaksinasi pada tahap II, kata Ketua PWI Kalsel Zainal Helmie, memang tidak sebanyak pada tahap I, yang mencapai 360 orang. Ada beberapa alasan penyebab menurunnya jurnalis yang disuntik vaksin Sinovac asal Rusia tersebut.
“Sebagian ada yang vaksinasi tahap dua di Puskesmas dan ada juga karena reaktif, sehingga harus ditunda vaksinasi tahap duanya,” jelasnya.
Bagi yang tidak bisa menjalani vaksinasi tahap II lantaran reaktif, jangan khawatir. Mereka tetap bisa divaksinasi. Begitu pula bagi yang belum sama sekali, para jurnalis bisa mendatangi Puskesmas sekitar tempat tinggal masing-masing.
Upaya vaksinasi mandiri yang dilakukan PWI Kalsel terhadap anggotanya adalah upaya melindungi jurnalis Banua saat bertugas di lapangan. Syukurlah, gayung bersambut, usulan PWI Kalsel ke pusat diakomodir.
“Bahkan PWI Kalsel menjadi satu-satunya organisasi kewartawanan yang diberikan vaksinasi secara mandiri,” ucapnya.
Semula jurnalis yang diusulkan untuk divaksinasi sebanyak 550. Namun yang mendaftar tak mencapai target. Penyebabnya beragam, ada yang berhalangan karena sedang bertugas di luar, ada pula yang ragu-ragu dan memilih menunggu hasil vaksinasi terhadap masyarakat.
“Setelah sukses vaksinasi tahap pertama, ada rekan jurnalis yang belum vaksinasi tahap pertama datang mau minta divaksinasi, tapi kita tidak bisa melayani, sebab sisa vaksin tahap pertama dikembalikan,” jelasnya.
Helmie berharap, setelah vaksinasi ini, dapat meningkatkan imun tubuh awak jurnalis, sehingga tidak mudah terpapar virus Corona.
“Jurnalis adalah salah satu profesi yang sangat rentan tertular,” pungkas Helmie. (syl)