PELAIHARI – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tanah Laut berdemonstrasi di gedung DPRD Tanah Laut, Rabu (2/6).
Sekitar pukul 08.00 Wita, di gedung utama wakil rakyat tersebut sekelompok aktivis PMII ditemui Wakil Ketua DPRD Tala H Atmari dan anggota H Junaidi. Turut mendampingi Sekretaris DPRD H Tajuddin Noor Effendi.
Karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, hanya 10 orang yang dipersilakan masuk ke dalam gedung guna menyampaikan aspirasi.
Ada empat poin aspirasi yang mereka sampaikan. Pertama, meminta DPRD Tala sebagai wakil rakyat bersikap mengenai tambang galian C tanpa izin. Kedua, menuntut pihak kepolisian selaku aparat penegak hukum untuk menindak penambangan galian C tanpa izin.
Ketiga, meminta dewan memanggil seluruh kepala SKPD se-Tala dan mengklarifikasi terkait penerimaan PTT (pegawai tidak tetap) secara sembunyi-sembunyi dan terindikasi nepotisme. Keempat, menuntut DPRD Tala langsung turun mengawasi proyek asal-asalan.
Aparat kepolisian berjaga-jaga di lokasi agar terjamin keamanan dan kelancaran aksi demonstrasi damai tersebut.
“Kami tunggu tindak lanjut dari DPRD Tala. Apabila dalam 14 hari kerja tuntutan kami tidak ada perkembangan, kami akan melakukan aksi lanjutan di Kejaksaan Negeri Tala dan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan,” ujar Ketua PC PMII Tala Muhamad Reza Dermawan.
Ia juga menyampaikan rekrutmen PTT secara sembunyi-sembunyi sangat merugikan masyarakat kecil yang tidak memiliki koneksi apa pun.
“Hal itu sangat merugikan sarjana-sarjana dan putra daerah Tala,” tandasnya.
Berdasar data yang dipegang pihaknya, rekrutmen PTT secara diam-diam tersebut terjadi pada seluruh SKPD Pemkab Tala.
“Terindikasi nepotisme dalam rekutmen,” ujar Reza. (mid)
