BANJARMASIN – Sejumlah mahasiswa dari Aliansi BEM se-Kalimantan Selatan mengggelar aksi di Jalan Lambung Mangkurat, tidak jauh dari gedung DPRD Kalsel, Kamis (24/6).
Sebelumnya, telah dilakukan aksi serupa pada tanggal 21 Juni 2021. Demo kali ini dilakukan karena tuntatan kurang ditanggapi dengan maksimal.
Aksi yang digelar mahasiswa tersebut menindak lanjuti aksi “saveKPK” yang sedang mencuat dikarenakan banyaknya upaya pelemahan terhadap lembaga tersebut.
Aksi yang awalnya berjalan tenang, berubah tegang antara massa dengan aparat kepolisian. Mahasiswa mencoba menerobos barisan aparat ingin bertemu Ketua DPRD Kalsel H Supian HK yang tak kunjung muncul.
Aparat kepolisian kemudian mulai mengambil tindakan tegas. Mereka mengerahkan polisi anti huru hara beserta water cannon. Langkah itu diambil lantaran aksi yang dilakukan sudah dapat dikategorikan sebagai tindakan anarkis. Terlihat beberapa peserta aksi ditangkap dan diamankan menuju kantor DPRD Kalsel.
Lantaran terdesak, akhirnya massa aksi memilih mundur puluhan meter dari titik kumpul di bundaran Bank Indonesia di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Buntut aksi itu, setidaknya ada tujuh mahasiswa yang mengalami perawatan medis. Satu di antaranya pingsan tidak sadarkan diri, dan enam orang lainnya mengaku terpukul oleh aparat kepolisian. (muf)
