retorikabanua.id, BOLA – Federico Chiesa berperan penting dalam kemenangan Juventus atas Dynamo Kiev, Selasa (20/10) malam Wita. Pada fase penyisihan Grup G Liga Champions itu Si Nyonya Tua menang 2-0 melalui sepasang gol Alvaro Morata.
Jika biasanya Chiesa tampil di posisi winger kiri, maka pada laga tersebut bermain di posisi winger kanan. Meski pindah posisi, Chiesa tetap mampu membuktikan kemampuannya.
Pemain yang didatangkan dari Fiorentina di penghujung bursa transfer musim panas ini tampil oke dalam merusak pertahanan Dynamo Kiev. Chiesa membuat dua tembakan dengan satu yang mengarah ke gawang.
Anak dari legenda sepakbola, Enrico Chiesa, ini juga sangat merepotkan pertahanan Dynamo Kiev. Gerakannya sangat lincah saat melakukan tusukan ke kotak penalti dari sisi kiri.
Chiesa adalah aktor keberhasilan Juventus merobek gawang Dynamo Kiev di awal babak kedua. Dia menusuk dari sisi kiri untuk melepas umpan ke Aaron Ramsey, yang kemudian diteruskan dengan tembakan Dejan Kulusevski. Bola berhasil ditepis kiper lawan, namun ada Alvaro Morata yang menyambar bola rebound.
“Sangat luar biasa melakukan debut saya di Liga Champions, terutama saat kami menang, jadi itu sudah cukup lebih baik. Kami ingin kemenangan ini menjadi awal yang kuat dan memberikan semua yang kami miliki untuk melaju dari persaingan dengan terus meraih tiga poin,” kata Chiesa seperti dikutip dari Sky Sport Italia.
“Saya menempatkan diri saya di tempat yang diinginkan pelatih dan melakukan apa yang dia minta, yaitu tetap melebar. Saya bermain di mana pun pelatih menempatkan saya dan memastikan saya siap. Pelatih ingin kami mengubah permainan dan membawa lawan ke sisi lapangan,” pemain 22 tahun itu mengungkapkan.
Chiesa adalah pemain yang rutin main di posisi winger kanan saat bersama Fiorentina. Di Timnas Italia besutan Roberto Mancini juga sering main di posisi tersebut.
Peran Chiesa di posisi winger kiri kerap dijalankan saat memperkuat Timnas Italia kelompok umur. Chiesa melakukannnya di bawah arahan Luigi Di Biagio.
“Chiesa cocok dengan apa yang hendak kami lakukan. Dia tidak ditujukan sebagai gelandang kelima, tapi penyerang yang melebar, sedangkan saat bertahan dia menjadi gelandang keempat. Dia bisa bermain di kedua sisi dan melakukannya dengan sangat baik,” kata pelatih Juventus, Andrea Pirlo. (her)
