JAKARTA – Menyikapi kontroversi pembangunan Bandara Bali Utara, Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menegaskan, apa yang disampaikan Ibu Megawati Soekarnoputri sangat tepat.
Pembangunan bandara lebih digerakkan para pemodal besar dengan pembenaran statistik kemajuan. Namun di tingkat implementasinya berbenturan dengan berbagai persoalan. Seperti pembelian tanah rakyat secara masif.
“Ujung-ujungnya, rakyat hanya menjadi penonton. Terlebih dengan begitu banyak investor asing yang akan digalang untuk menggarap bandara internasional itu. Saat ini baru ada rencana saja, sudah terjadi perburuan tanah rakyat. Hal ini tidak boleh terjadi,” tegasnya.
Dalam jangka menengah, menurut dia, pembangunan bandara pasti diikuti dengan berbagai infrastruktur tourisme yang lebih berorientasi pada keuntungan investor semata. Derasnya orang asing yang masuk dipastikan akan mengubah kultur Bali.
“Kekuatan Bali itu terletak pada kultur yang hidup, menyatu, dan menumbuhkan jiwa spiritualitas yang otentik. Hal inilah yang menjawab mengapa atmosfir kehidupan Bali sangat khas. Ada kehidupan spiritual yang menyatu dengan alam. Berbagai aspek spiritualitas ini menjadi kekuatan dan inilah yang dijaga Ibu Megawati,” ujarnya.
Dikatakan Hasto, apa yang ditegaskan Megawati Soekarnoputri bertujuan menjaga Bali dengan seluruh tradisi dan nilai kulturalnya.
“Karena itulah lebih baik digunakan pendekatan berbeda. Memperkuat interkoneksi antara Surabaya, Banyuwangi, dan Bali, khususnya Bali Utara sebagaimana digagas bu Mega adalah pilihan yang sangat progresif dan tepat. Kemudian pembangunan infrastruktur yang lebih ramah lingkungan guna meningkatkan aksesibilitas terhadap Bali Utara,” jelasnya. (*/thr)