BANJARBARU – Rabu (23/2) Anggota DPRD Banjarbaru, Neni Hendriyawaty menyoroti soal belum meratanya cakupan RT (rukun tetangga) di sejumlah kawasan di Banjarbaru.
Menurut laporan yang ia kantongi, bahwa ada cukup banyak RT yang harus menangani sekitar 300-500 KK. Padahal idealnya ujarnya satu RT cakupannya di 100-150 KK saja.
“Ini pasti terus bertambah, karena Banjarbaru ini benar-benar sedang berkembang. Nah, hal ini dapat memicu kesenjangan dengan kawasan di lain, yang mana di kawasan lain jumlah KK nya masih ideal,” ujarnya.
Legislator Partai Gerindra ini mencontohkan bahwa kawasan seperti Syamsudin Noor, Landasan Ulin Timur dan Guntung Manggis yang ia temui langsung polemik ini.
“Ini adalah masalah, dan jika dibiarkan akan makin membludak. Dampaknya selain terjadi kesenjangan, warga juga akan disulitkan dengan berbagai urusan, termasuk percepatan pembangunan jadi kurang merata karena saking luasnya wilayah yang ditangani,” tambahnya.
Dengan adanya polemik ini, Neni meminta agar Pemko tak menutup mata. Ia menyarankan agar ada pemekaran RT di kawasan-kawasan yang memang belum ideal.
“Kita menyadari bahwa pemekaran ini pasti terbentur dengan kesanggupan anggaran Pemko untuk dana insetif RT. Tapi saya kira ini bisa dirundingkan antara pihak Pemko, kelurahan dan warga yang terdampak,” pesannya.
Terakhir, ia meminta agar hal ini jadi atensi serius bagi pemerintah kota Banjarbaru. “Khususnya dinas atau pihak yang terkait secepatnya bisa mencari solusi atas hal ini, jangan dibiarkan terus menerus,” tuntasnya. (mrf)