BANJARMASIN – Edy Mulyadi kembali berulah, usai dirinya menuai hujatan setelah mengatakan Mente4ri Pertahanan Prabowo Subianto Macan yang jadi mengeong. Kini, Edy memancing amarah masyarakat Kalimantan, khususnya warga Ibu Kota Negar (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Ini ada sebuah tempat elit, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak,” kata Edy dalam sebuah video yang kini beredar di media sosial.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Edy Mulyadi diketahui merupakan seorang wartawan senior.
Dirinya kerap menyampaikan kritik pedas terhadap pemerintah, khususnya dalam era kepemimpinan Jokowi.
Diketahui, Edy memulai kiprahnya sebagai wartawan pada 1991 di Neraca, kemudian dirinya sempat berkarir di beberapa media besar seperti Media Indonesia, Metro TV, TPI sampai Warta Ekonomi.
Ketua Komisi Penyiaran Publik Daerah (KPID) Kalsel Azhari Fadli menyayangkan hal tersebut terjadi.
“Meminta kepada seluruh lembaga penyiaran publik maupun swasta yang ada di wilayah Kalimantan, khususnya Kalsel untuk tidak menampilkan video tersebut di berbagai flatform media sosial dan televisi, serta tidak menyiarkan ulang konten provokatif tersebut sehingga berdampak negatif,” katanya.
Azhari juga meminta kepada Dewan Pers untuk menindak tegas oknum yang mengatasnamakan wartawan senior yang telah membuat gaduh dan mencoreng nama baik pers.
“Meminta kepada aparat kepolisian untuk menindak dan mengambil sikap tegas dan mengusut tuntas pernyataan Eddy Mulyadi dan kawan-kawan yang sangat provokatif, menghina, dan melukai perasaan masyarakat yang ada di Kalimantan,” tambahnya.
Azhari juga meminta kepada Eddy Mulyadi untuk meminta maaf dan siap diproses.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk menahan diri dan tidak gegabah dalam menyikapi video Eddy Mulyadi yang beredar.
“Kepada masyarakat untuk menahan diri dan tidak mengambil tundakan gegabah dan segera permasalahan ini sampai tuntas,” pungkasnya. (mid)