BANJARMASIN – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) menggelar acara Refleksi Akhir Tahun NGOPI COI (Ngobrol Pintar Cara Refleksi Akhir Tahun, FKPT Kalsel Gelar NGOPI COI
BANJARMASIN – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) menggelar acara Refleksi Akhir Tahun NGOPI COI (Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia) di Hotel Rodhita Banjarmasin, Rabu (29/12).
Dalam forum itu diungkapkan potensi radikalisme di Kalimantan Selatan berada di kategori waspada menuju aman atau berada di angka 10,4 persen.
Sementara itu untuk angka keberagamaan atau kebhinekaan berada pada angka 84,8 persen.
“Artinya masyarakat Kalsel secara umum bisa menerima sebuah keberagamaan,” ucap Ketua FKPT Kalsel Aliansyah Mahadi.
Meski demikian, dari penelitian yang dilakukan ada beberapa hal yang juga patut diperhatikan dan menjadi atensi bersama.
Salah satunya masih rendahnya angka literasi digital, dimana literasi yang dilakukan sejauh ini hanya berkisar di angka 50,4 persen.
Padahal, secara data 86 persen rata-rata pengguna internet adalah para remaja dan anak muda.
Rendahnya angka literasi digital akan membuat remaja minim akan media pembanding dalam mencari informasi, baik itu yang berkaitan dengan agama dan informasi lain.
Dampaknya, para remaja tersebut akan mudah terpapar paham-paham berbahaya. Selain itu mereka juga minim proteksi terhadap konten-konten negatif yang diterimanya.
“Karena rendahnya proteksi tersebut, mereka akan langsung nge-share konten-konten yang mereka miliki tanpa pertimbangan,” katanya.
Lebih lanjut, Aliansyah menambahkan, ke depan pihaknya akan prioritaskan dan gencarkan literasi-literasi tersebut dengan sasaran para anak muda.
Ia juga mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap lingkungan. Mengingat para pelaku radikalisme akan selalu memanfaatkan peluang sekecil apapun untuk beraksi.
“Tak dapat dipungkiri potensi kerawanan itu selalu ada. Untuk itu mari kita tetap waspada terhadap lingkungan. Jika menemukan hal yang mencurigakan bisa melaporkan ke pihak berwajib,” pungkasnya. (mid)